Provinsi
|
Sumatera Selatan |
Komunal
|
Ekspresi Budaya Tradisional |
Jenis
|
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan |
Sub Jenis
|
ritus, adat istiadat, tradisi lisan, |
Kustodian (Masyarakat yang Memelihara)
|
|
Alias
|
|
Pelapor
|
|
Uraian Singkat
|
Adat Timbang Kepala Kebo (Kerbau) dikenal di Pangkalan Balai Ibukota Kabupaten Banyuasin dan sekitarnya. Adat ini sudah bertahan puluhan tahun bahkan ratusan tahun lalu dari nenek moyang penduduk asli Banyuasin, yaitu adat menimbang kepala kerbau yang sudah disembelih dengan pasangan pengantin dalam sebuah acara yang digelar di kampung – kampung. Adat ini dilakukan karena orang tua pengantin dahulu ketika anaknya masih kecil mempunyai nazar (janji kepada Allah yang wajib dibayar) atau dalam bahasa Banyuasin disebut Sangi. Sangi biasanya diucapkan pada saat anaknya masih kecil. Orang tuanya berjanji akan menyembelih kebo (kerbau) dan kepalanya akan ditimbang dengan anaknya pada saat si anak sudah mendapatkan jodoh nanti. Sangi, muncul dari hati biasanya karena orang tua sulit mendapat anak. Saat belum punya anak itulah dia bermohon kepada Allah Yang Maha Kuasa, jika nanti dia dikaruniai keturunan akan melakukan Adat Timbang Kepala Kebo. |
Gambar
|
|
Sumber / link
|
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=613
|