SAGU LINGGA
Provinsi | Kepulauan Riau |
Komunal | Potensi Indikasi Geografis |
Jenis | |
Sub Jenis | |
Kustodian (Masyarakat yang Memelihara) | |
Alias | |
Pelapor | DEDDY ZULFRIADY NOOR |
Uraian Singkat |
Sagu Lingga telah ada sejak zaman Kesultanan Lingga tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah II dengan cara menukarkan padi dengan bibit sagu yang didatangkan dari Borneo Serawak dan telah membuka industri sagu pada tahun 1830. Tanpa disadari Kesultanan Lingga telah meninggalkan harta karun yang besar nilainya saat ini walaupun masa kejayaan Kesultanan Lingga telah berakhir. Harta karun yang dimaksud adalah jutaan batang tanaman sagu di atas ribuan hektar lahan yang tersebar di 3 (tiga) ekecamatan yaitu Kecamatan Lingga, Lingga Timur dan Lingga Utara. Namun sayang potensi sagu belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal jika dimaksimalkan akan dapat memberi nilai tambah terhadap perekonomian masyarakatnya. Masyarakat Lingga dulu dalam melakukan proses pengerjaan sagu dilaksanakans secara bergotong-royong setelah melakukan ritual/berdoa untuk meminta kelancaran terlebih dahulu. |
Gambar |
![]() |
Sumber / link | http://kikomunal-indonesia.dgip.go.id/jenis/5/ekspresi-budaya-tradisional/1498/A |