Badeng
Provinsi | Jawa Barat |
Komunal | Ekspresi Budaya Tradisional |
Jenis | Verbal Tekstual |
Sub Jenis | Instrumental; |
Kustodian (Masyarakat yang Memelihara) | |
Alias | |
Pelapor | Indro Purwoko |
Uraian Singkat |
Kesenian tradisional BADENG diciptakan pada tahun 1800 yaitu di jaman Para Wali, kesenian ini mula-mulanya diciptakan oleh seorang tokoh penyebar agama Islam bernama ARFAEN NURSAEN yang berasal dari daerah Banten yang kemudian terus menetap di Kampung Sanding Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut, beliau dikenal masyarakat disana dengan sebutan LURAH ACOK. Dari mulai saat itulah Lurah Acok dan Para Santrinya setiap hari, setiap minggu, setiap bulan berkeliling mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat, umaro dan tokoh-tokoh santri untuk berkumpul bermusyawarah sambil memasukan ajaran-ajaran agama Islam dengan menabuh seperangkat alat-alat yang dibuatnya itu dengan membawakan lagu-lagu solawatan dan lagu-lagu sunda buhun yang isi syairnya mengajak kepada masyarakat banyak untuk masuk agama Islam. Hampir semua penduduk yang ada di Desa Sanding , di kampung-kampung, di kota-kota sekitar daerah Malangbong bahkan dimana-mana di daerah Kabupaten Garut pada umumnya yang pernah didatangi oleh Lurah Acok menganut ajaran agama Islam. Maka sejak saat itulah Lurah Acok memberikan nama Kesenian Badeng yang artinya ?Badeng? adalah dari kata Bahadrang yaitu musyawarah berunding dengan suatu alat kesenian. Badeng adalah suatu jenis kesenian sebagai media untuk menyebarkan agama Islam pada waktu itu. Sampai sekarang kesenian ini masih ada dan dipergunakan sebagai alat hiburan, untuk menyambut tamu-tamu besar, perayaan, Mauludan, khitanan, hajat dan lain sebagainya, hanya saja para pemainnya sudah tua-tua rata-rata berumur 90 tahunan. Adapun alat-alat Kesenian Badeng tersebut terdiri dari : -2 (dua) buah Angklung Kecil bernama Roel yang artinya bahwa dua pimpinan pada waktu itu antara kaum ulama dengan umaro (pemerintah) harus bersatu, alat ini dipegang oleh seorang dalang.  Readmore: http://kampungku-garut.blogspot.com/2013/12/kesenian-badeng-garut.html#ixzz57c8hqIKJ |
Gambar |
![]() |
Sumber / link | http://kikomunal-indonesia.dgip.go.id/jenis/5/ekspresi-budaya-tradisional/614/A |