Ala Baloe
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Komunal | Ekspresi Budaya Tradisional |
Jenis | Verbal Tekstual |
Sub Jenis | Ritual; |
Kustodian (Masyarakat yang Memelihara) | Komunitas Adat Bampalola |
Alias | Makan Nasi Baru |
Pelapor | Drs. SONI O. ALELANG |
Uraian Singkat |
Upacara adat ALA BALOE atau upacara adat Makan Baru Padi secara rutin dilakukan tiap tahun di Tulagadong yang disebut kampung pemali atau kampung keramat di Desa Bangpalola kecamatan Alor Barat Laut kabupaten Alor provinsi Nusa Tenggara Timur. Di Desa Bangpalola terdapat keunikan-keunikan adat budaya salah satunya ialah upara adat ritual Makan Nasi Baru yang disebut dalam bahasa daerah setempat “ALA BALOE†dengan tujuan: Mensyukuri nikmat rejeki hasil panen padi yang telah diberikan Allah pada umatNya masyarakat adat Bangpalola yang dilaksanakan setelah panen padi setiap tahun. Mengingat dan mengenang kembali jasa-jasa para leluhur yang telah meniggal dunia. Memupuk persatuan dan kesatuan dalam sesama rumpun keluarga suku-suku di kampung Bangpalola Khususnya dan umumnya rumpun keluarga yang tergabung di wilayah 10,7,3. Memupuk dan meningkatkan rasa solidaritas sesama manusia sejak dari leluhur nenek moyang.
Kegiatan ritual adat Makan Baru Padi atau ALA BALOE adalah kegiatan pokok bagi masyarakat adat Desa Bangpalola yang selalu dilaksanakan secara rutin pada setiap akhir panen padi tiap tahun
BENTUK KEGIATAN RITUAL ADAT MAKAN BARU (ALA BALOE)
Proses Awal Tempat perundingan dilaksanakan di rumah adat Fet Lakatuil yang kini telah ditetapkan sebagai objek situs pada tahun 1985 untuk membicarakan ritual adat Makan Baru Padi pada setiap tahun sekali sebagai adat tradisi dengan maksud untuk menanamkan rasa persatuan dan kesatuan serta mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa.
MUSYAWARAH UNTUK PANEN
Upacara adat ALA BALOE dilaksanakan secara “musyawarah dan mufakat†dengan tempat bermusyawarah adalah “Bu De†yang artinya “Bale-bale†alasnya dibuat dari belahan batang pinang yang letak di bawah rumah adat situs Fet Lakatuil dengan posisi duduk 5 suku di kampung Bangpalola adalah sebagai berikut:
Bahasa adat yang disampaikan pada musyawarah untuk memulai panen:
Padi kebun dan ladang sudah menguning jadi kita pikirkan bersama.
Tanaman di kebun dan ladang sudah menguning maka perlu segera kita tentukan waktu untuk panen.
Kalau demikian jadwalnya satu minggu lagi.
Karena sudah ada penetapan jadwal pungut padi baru di kebun dan ladang yaitu satu minggu lagi maka saya umumkan kepada masyarakat adat Bangpalola.
Kegiatan panen di kebun-kebun dan ladang dilaksanakan dan dalam kegiatan panen di kebun-kebun dan ladang dengan penuh sukacita dengan melantumkan syair-syair lagu (pepel) yang salah satunya sebagai berikut:
Karena sudah lama kita tanam maka sekarang sudah menguning untuk di panen.
Kita lepas di kebun dan ladang Sudah lama ia pergi kini telah kembali Datang dari kebun muncul dari ladang Siapkan tempat atau lumbungnya Sambut dengan baik simpan di tempat yang telah tersedia Untuk diabadikan demi harumnya kampung halaman. Hasilnya digunakan untuk kegiatan ritual adat Makan Baru Padi (ALA BALOE).
MUSYAWARAH RITUAL ADAT MAKAN BARU PADI (ALA BALOE) Setelah hasil panen dibawa ke kampung diadakan musyawarah kedua untuk melaksanakan upacara adat ritual Makan Baru Padi (ALA BALOE) dengan tata cara sebagai berikut:
Padi dan jagung sudah di panen, kini kita sudah kembali ke kampung atau ke rumah, sudah waktunya (bulannya) untuk upacara adat makan baru jadi suku Lamuil Lelang (suku Kapitan), suku Marang Lelang (suku Imam) minta datang agar kita tentukan waktu untuk upacara ritual adat Makan Padi Baru. Waktu untuk makan baru adalah tujuh hari atau empat belas hari, mana yang kita sepakati.
Kami menyetujui saja apa yang ditentukan oleh suku Raja.
Kalau demikian saya tentukan empat belas hari yang akan datang.
Setelah sampai waktu yang jelas ditentukan semua keluarga besar Bangpalola yang tersebar di beberapa desa datang di tempat pelaksanaan (tula gadong) lokasi rumah raja Fet Lakatuil dengan membawa bagian masing-masing untuk mempersiapkan diri di rumah adat tiap suku agar melaksanakan ritual upacara adat ALA BALOE dengan urutan acara sebagai berikut:
Sebab itu semua bawaan dari suku Lamuil Lelang itu diterima dan suku Lamuil Lelang kembali ke tempatnya.
Hasil pengumpulan beras baru dari kelima suku diterima dan dimasak untuk upacara adat makan baru.
|
Gambar |
![]() |
Sumber / link | http://kikomunal-indonesia.dgip.go.id/jenis/5/ekspresi-budaya-tradisional/2427/A |